Untuk mengatasi vagina gatal saat hamil
anda harus mengetahui apa penyebabnya terlebih dahulu. Daerah
kewanitaan yang mestinya terlindungi dengan baik seringkali diabaikan
kebersihannya. Apalagi saat anda sedang hamil, pemenuhan kebutuhan buah
hati akan menambah kurangnya perhatian pada kebersihan vagina.
Tidak hanya itu, area selangkangan yang
tidak dibersihkan dengan baik saat mandi dapat menyebabkan vagina gatal
saat hamil. Tentu saja anda harus membersihkan daerah ini saat mandi dan
jangan lupakan juga kebersihan handuk serta celana dalam yang dipakai.
Infeksi jamur yang menyebabkan
gatal-gatal pada daerah kewanitaan sebenarnya bisa dicegah dengan
menjaga kebersihan tubuh secara baik.
Selangkangan dan sekitarnya merupakan daerah tertutup, lembab dan juga
hangat. Inilah yang menyebabkan jamur dapat berkembang biak secara
bebas.
Penyebab pertama vagina gatal saat hamil adalah keputihan,yaitu suatu penyakit yang diderita wanita karena keluarnya cairan dari vagina secara berlebihan, cairan berwarna putih
kekuningan atau putih kekelabuan baik encer maupun kental, berbau tidak sedap
dan bisa menyebabkan rasa gatal. Keputihan atau Leukorea (fluor albus) yang
juga sering disebut paktay. Keputihan
yang termasuk dalam keadaan normal, cairan yang keluar cenderung jernih atau
sedikit kekuningan dan kental seperti lendir serta tidak disertai bau atau rasa
gatal. Biasanya terjadi pada masa subur, sebelum dan sesudah mensturasi, saat
hamil, saat mendapat rangsangan seksual, atau saat banyak melakukan aktivitas
fisik yang kesemuanya tidak menimbulkan keluhan tambahan seperti bau, gatal,
dan perubahan warna.
penyebab kedua adalah penggunaan celana dalam yang tidak menyerap keringat. Ibu hamil biasanya mengeluarkan keringat berlebih. Perhatikan hal ini, bila tubuh kita mengeluarkan keringat yang banyak dan celana dalam kita tidak dapat menyerap dengan baik, pastinya area V akan lembab. Bila terpaksa menggunakan celana dalam dengan bahan yang tidak menyerap keringat sebaiknya Ibu sering berganti-ganti celana dalam yang bersih.
Terakhir, vagina gatal karena penggunaan celana yang terlalu ketat. Saat usia kehamilan ibu bertambah maka berat badan ibu juga semakin bertambah. Celana yang sudah semakin ketat dan sempit sebaiknya tidak digunakan lagi. Gunakan celana dengan ukuran yang longgar atau bahan yang bisa melar.
Vagina gatal tentunya benar-benar membuat tidak nyaman. Dalam hubungan seks si suami juga bisa menjadi tidak nyaman karna kemungkinan bisa tertular. Bila vagina gatal sudah terasa parah, segera konsultasikan ke dokter kandungan.
Berikut tips mengatasi gatal pada vagina:
- Menjaga kebersihan vagina dan mengeringkan vagina dengan handuk lembut atau tisu setelah dari kamar mandi.
- Setelah buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus memasuki vagina.
- Jangan menggunakan pembersih vagina yang mengandung pewangi atau sabun yang beredar di pasaran.
- Kenakan pakaian yang longgar agar sirkulasi udara di area vagina lancar dan terhindar dari kelembaban yang menyebabkan tumbuhnya jamur.
- Pilih bahan celana dalam yang dapat menyerap keringat dan hindari bahan seperti nilon yang dapat menjebak keringat.
- Jangan mengenakan celana dalam pada malam hari untuk meningkatkan aliran udara ke vagina.
- Hindari mandi busa atau menggunakan produk wangi lainnya karena dapat menyebabkan gatal iritasi pada vagina dan infeksi saluran kemih.
- Saat terjadi gatal kompreslah vagina menggunakan plastik yang di isi dengan air es,tempelkan ke area vagina yang gatal sekitar 15 menit sampai gatal menghilang.
- Berhubungan intim dengan suami terkadang bisa mengurangi gatal karna air sperma suami dapat menetralkan PH dalam vagina.
- Usahakan jangan mengkonsumsi obat penghilang gatal atau salep karna bisa membahayakan janin anda.
0 comments:
Post a Comment